Perusahaan
Jasa adalah perusahaan yang khusus bergerak menangani atau memberikan pelayanan
di bidang penjualan jasa (keahlian). Dalam menjalankan bisnisnya setiap akhir
periode perusahaan harus membuat laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut
berfungsi sebagai informasi keuangan yang digunakan oleh pihak2x yang
membutuhkan terutama dalam rangka bahan pertimbangan dalam pengambilan
keputusan.
Menurut
Standar Akuntansi Keuangan (SAK), menyatakan bahwa laporan keuangan dapat
diidentifikasikan secara jelas informasi yang ada di suatu perusahaan. Laporan
keuangan meliputi
1. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain (statement of income and other
comprehensive income).
2. Laporan perubahan ekuitas( statement of change equity).
3. Laporan posisi keuangan (statement of financial position) /
Neraca (balance sheet).
4. Laporan arus kas (statement of cash flow).
5. Catatan atas laporan keuangan.
6. Informasi komparatif.
Laporan
keuangan perusahaan jasa memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Menyajikan informasi yang menyangkut posisi
keuangan.
2. Untuk memenuhi kebutuhan informasi bersama.
3. Untuk menyatakan apa yang telah dilakukan
manajemen.
1, Laporan Laba Rugi (Income Statement)
Laporan
laba/rugi adalah laporan yang menyajikan tentang kinerja perusahaan dalam satu
periode. Kinerja tersebut diamati dari perbandingan seluruh pendapatan dan
beban perusahaan dalam satu periode akuntansi. Laporan laba/rugi memiliki dua
bentuk penyajian yaitu:
# Bentuk Single Step
Bentuk
laporan ini jenisnya adalah menjumlahkan seluruh pendapatan dan semua beban
yang ada. Kemudian selisih dari pendapatan dan beban adalah diketahui besarnya
sebagai laba/rugi perusahaan.
# Bentuk Bertahap (Multiple Step)
Pada
prinsipnya bentuk yang kedua ini sama dengan bentuk sebelumnya hanya
perbedaannya karena adanya pengelompokkan atas jenis pendapatan dan jenis
beban. Misalnya pendapatan, antara pendapatan usaha dan pendapatan diluar usaha
dikelompokkan tersendiri. Begitupun pada beban, dibedakan pula beban usaha dan
beban diluar usaha.
Selisih
dari pendapatan dan beban kemudian diketahui sebagai laba/rugi perusahaan.
2, Laporan Perubahan Modal (Capital Statement)
Laporan
perubahan modal / laporan perubahan ekuitas adalah suatu bentuk laporan
keuangan perusahaan jasa yang secara khusus menyajikan informasi tentang segala
perubahan yang terjadi pada modal/ekuitas suatu perusahaan pada satu periode
akuntansi. Unsur-unsur laporan perubahan ekuitas:
a. Modal awal (pemilik)
b. Laba (rugi) bersih
c. Setoran (penarikan) pemilik
d. Ekuitas akhir
Informasi
:
Terjadi
penambahan modal apabila: laba lebih besar dari pada pengambilan pribadi (prive).
Dan terjadi pengurangan modal apabila:
a. Laba lebih kecil dari prive (pengambilan pribadi)
b. Rugi ditambah dengan prive (pengambilan pribadi).
# Laporan Posisi Keuangan / Neraca (Balance Sheet)
Laporan
Posisi Keuangan atau sering disebut neraca pada perusahaan jasa adalah
suatu bentuk laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai perubahan
posisi keuangan yang berupa aset, kewajiban, dan ekuitas (modal) untuk satu
periode akuntansi tertentu pada suatu perusahaan.
Berikut
adalah unsur-unsur Laporan Posisi Keuangan:
a. Harta (Asset)
b. Kewajiban (liabilities)
c. Ekuitas (equity)
Bentuk
Laporan Posisi Keuangan yang lazim digunakan adalah dengan 2 bentuk , yaitu:
1, Bentuk skontro (sebelah-menyebelah) Bentuk T
Neraca
dengan bentuk skontro atau bentuk T adalah dengan cara kelompok harta (aktiva)
di kolom sebelah kiri , sedangkan kelompok kewajiban dan modal letaknya dikolom
sebelah kanan.
2. Bentuk laporan (Stafel)
Bentuk
neraca ini disajikan dengan cara, kelompok harta (aktiva) diletakkan dibagian
atas dan kelompok kewajiban dan modal diletakkan dibawahnya.. bentuk ini sering
dikenal dengan bentuk laporan/vertical.
# Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flows)
Laporan
arus kas perusahaan jasa adalah laporan keuangan yang menyajikan informasi arus
masuk dan arus keluar kas dan setara dengan kas. Kas : meliputi uang tunai
atau saldo kas dan rekening giro
Sedangkan
setara kas : adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka waktu
pendek yang dengan mudah dapat dapat dijadikan/dicairkan menjadi kas.
Jadi,
laporan arus kas harus dapat melaporkan arus kas selama periode akuntansi
tertentu dan dapat diklasifikasikan menjadi :
1. Arus Kas dari Aktivitas Operasi
2. Arus Kas dari Aktivitas Investasi\
3. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Tujuan
dari klasifikasi tersebut adalah untuk memberikan informasi yang memungkinkan
para pengguna laporan keuangan untuk menilai pengaruh aktivitas tersebut
terhadap posisi keuangan perusahaan serta terhadap jumlah kas dan setara kas.
1. Arus Kas
dari Aktivitas Operasi
Arus kas dari aktivitas operasi diperoleh dari
transaksi dan peristiwa yang mempengaruhi laba/rugi bersih perusahaan karena
berhubungan dengan pendapatan perusahaan. Arus kas dari aktivitas operasi
meliputi:
a. penerimaan kas hasil dari penjualan barang atau
b. penerimaan kas dari royalty, fee,
komisi, dan pendapatan lain,
c. pembayaran sejumlah kas kepada pemasok barang
atau jasa,
d. pembayaran sejumlah kas kepada karyawan,
e. penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan
asuransi sehubungan dengan premi, klaim, anuitas dan manfaat asuransi lainnya,
f. pembayaran sejumlah kas atau penerimaan kembali
(restitusi) pajak penghasilan,
g. penerimaan dan pembayaran sejumlah kas dari
kontrak yang diadakan dan dilaksanakan untuk tujuan transaksi usaha dan
perdagangan.
2. Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Arus
kas dari aktivitas investasi menunjukkan berupa informasi tentang penerimaan
dan pengeluaran kas yang berhubungan dengan sumberdaya yang bertujuan
menghasilkan pendapatan dan arus kas di masa depan.
Arus
kas dari aktivitas investasi meliputi:
a. sejumlah uang muka yang diterima akibat pinjaman
yang diberikan kepada pihak lain serta pelunasannya (terkecuali yang dilakukan
oleh lembaga keuangan).
b. penerimaan kas atas penjualan aktiva tetap
(tanah, bangunan, peralatan) aktiva tak berwujud, dan aktiva jangka panjang
lain.
c. pengeluaran kas yang digunakan untuk pembelian
seperti aktiva tetap, aktiva jangka panjang, termasuk didalamnya adalah biaya
pengembangan aktiva yang dibangun sendiri oleh perusahaan.
d. perolehan saham dari perusahaan lain atau
instrumen keuangan.
e. pembayaran sejumlah kas yang berhubungan
dengan futures contracts, forward
contracts, option contracts, dan swap
contracts, terkecuali pelaksanaan kontrak tersebut untuk tujuan
perdagangan (dealing or trading),
atau apabila pembayaran tersebut digolongkan sebagai aktivitas pendanaan.
3. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Perlunya
dilakukan pengungkapan yang terpisah dari arus kas akibat dari aktivitas
pendanaan adalah untuk memprediksi klaim (aduan) terhadap arus kas masa depan
oleh para penyetor (pemasok) modal perusahaan.
Yang termasuk dalam Arus kas dari aktivitas pendanaan diantaranya:
Yang termasuk dalam Arus kas dari aktivitas pendanaan diantaranya:
a. pembayaran kas untuk mengurangi saldo kewajiban
yang berkaitan dengan sewa guna usaha.
b. penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman,
wesel, hipotik, dan pinjaman lainnya.
c. penerimaan kas yang berasal dari saham atau
instrumen modal lainnya.
d. pengeluaran kas untuk penarikan atau menebus
saham perusahaan kepada para pemegang saham.
e. pelunasan pinjaman.
f. pembiayaan (finance lease) oleh penyewa guna
usaha (lessee) Berikut contoh laporan keuangan perusahaan jasa.
Demikianlah
penjelasan mengenai laporan keuangan perusahaan jasa, semoga bermanfaat
bagi para pengunjung web!!!
Related Post:
Related Post:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar