Rabu, 05 Desember 2018

7 Kebiasan Manusia yang Efektif

#1 Menjadi Proaktif
Kebiasaan pertama adalah Bersikap Proaktif (Be Proactive). Di dalam bukunya, Dr. Stephen menjelaskan bahwa sikap proaktif lebih dari sekedar mengambil inisiatif, berani bertanggung jawab atas diri sendiri. Orang-orang yang proaktif adalah orang-orang yang mau dan mampu Kita tidak hanya dapat diam dan menyalahkan kondisi atas keuangan kita pada orang lain: orang tua kita, pasangan kita, saudara-saudara kita, tempat kerja kita dan lain sebagainya. Jika saat ini pendapatan kita dirasa kurang cukup, bukan berarti kita harus menyalahkan perusahaan kita, atau bisnis kita. Orang yang bersikap proaktif akan memikirkan bagaimana cara meningkatkan pendapatan? Bagaimana cara mengelola keuangan agar dapat membeli tujuan-tujuan keuangannya dan lain sebagainya.
Ciri-ciri orang proaktif adalah bahasa yang mereka gunakan. Seorang proaktif akan menggunakan kata-kata seperti saya mau, saya bisa, saya akan, saya mampu, saya lebih memilih dan lainnya.

#2 Merujuk pada Tujuan
Kebiasaan kedua adalah Merujuk pada Tujuan (Begin with The End In Mind).
1.     Pernahkah Anda bertanya pada anak-anak, besok besar ingin menjadi apa?
2.     Pernahkan Anda bertanya atau ditanya berapa target penjualan tahun ini?
3.     Pernahkah Anda bertanya nanti desain rumahnya seperti apa?

Kebiasaan yang ke 2 didasarkan oleh imajinasi, kemampuan untuk melihat sesuatu yang ada dipikiran Anda yang belum dapat dilihat oleh mata Anda. Ketika seseorang membayangkan sesuatu yang positif dan bergerak ke arah kesuksesan, biasanya orang itu akan mendapatkan apa yang ada di pikirannya. Seperti hukum The Secrets.
Percaya atau tidak segala sesuatu dibangun dua kali, pertama di dalam pikiran, kedua di dalam wujud fisik. Misal seorang pemilik usaha makanan (resto) membayangkan bahwa nantinya dia akan memiliki banyak cabang yang tersebar di Indonesia. Berdasarkan bayangan tersebut, pemilik resto memikirkan bagaimana sistemnya, bagaimana strategi untuk membesarkan resto dan lain sebagainya. Pemilk resto tersebut setelah membangun kesuksesan di dalam pikiran, Beliau juga mewujudkannya.
Intinya Kita harus membuat tujuan pribadi. Apa yang ingin kita dapatkan? Apa yang ingin kita capai? Dalam Ilmu perencanaan keuangan, dikenal dengan istilah: Apa tujuan keuangan Anda? Setelah itu buat rencana untuk mendapatkannya dan fokus bergerak sesuai dengan tujuan.

#3 Prioritaskan yang Utama

Kebiasaan ketiga adalah “Memprioritaskan yang Utama” (Put First Things First). Pernahkah Anda kebingungan dalam pekerjaan? Terlalu banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, dalam waktu yang terbatas?
Cara yang harus dilakukan adalah membuat prioritas. Bagi pekerjaan-pekerjaan utama yang harus diselesaikan segera. Pekerjaan mana yang masih dapat ditunda. Selesaikan pekerjaan-pekerjaan utama dengan segera.

#4 Berpikir Kemenangan Bersama

Kebiasaan keempat adalah “Berpikir Kemenangan Bersama” (Think Win-Win) Berpikir kemenengan bersama bukanlah ilmu yang dapat dikuasai dalam waktu singkat, karena berpikir kemenangan bersama didasarkan pada karakter seseorang dalam berinteraksi dan berkolaborasi.
memlih perilaku, mau bergerak dan berubah
Sebagian dari kita seringkali di beri pelajaran pada perbandingan dan kompetisi. Contoh: pendidikan mengajarkan kita untuk bekerja sendiri, menjadi juara di dalam kelas. Pendidikan belum mengajarkan kita untuk berkolaborasi untuk mendapatkan sesuatu yang lebih besar.
Seseorang yang mampu berpikir kemenangan bersama memiliki tiga karakter utama yaitu: integritas, kedewasaan dan berpikir berlimpah.

#5 Memahami sebelum Dipahami

Kebiasaan kelima adalah: “Memahami sebelum Dipahami” (Seek First To Understand, Then To Be Understood). Banyak orang belajar untuk berkomunikasi, berbicara di depan umum, tetapi kebanyakan orang kesulitan untuk dapat mendengar dan memahami orang lain

#6 Wujudkan Sinergi

Kebiasaan keenam adalah: “Wujudkan Sinergi” (Synergize). Sinergi mungkin kata yang sering diucapkan oleh para pemimpin (leader). Apa makna sinergi? Sinergi adalah cara untuk menghasilkan alternatif ketiga (bukan caraku, bukan caramu), melainkan cara ketiga yang lebih baik ketimbang cara kita masing-masing.
Inti dari kata sinergi adalah memanfaatkan perbedaan-perbedaan yang ada untuk mengatasi masalah dan memanfaatkan peluang.
1.     Pernahkah Anda berdiskusi dengan rekan kerja atau teman dan berakhir ribut? Jika ya, dapat diibaratkan dengan 1+1= 1/2.
2.  Pernahkah Anda berdiskusi dengan rekan kerja atau teman dan berakhir pada solusi yang lebih menguntungkan? Jika ya, dapat diibaratkan dengan 1+1 = 1 ½ atau 2 atau 3. Disinilah sinergi terbentuk.

#7 Mengasah Gergaji
Kebiasaan ketujuh yaitu “Mengasah Gergaji” (Sharpen The Saw). Pernahkah Anda terbayang, Anda mengasah gergaji? Mengasah gergaji menurut Dr. Stephen adalah memaksimalkan kemampuan yang kita miliki dan menyeimbangkan fisik, social, mental dan spiritual.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar