Kebiasaan pertama adalah Bersikap Proaktif
(Be Proactive). Di dalam bukunya, Dr. Stephen menjelaskan bahwa sikap
proaktif lebih dari sekedar mengambil inisiatif, berani bertanggung jawab atas
diri sendiri. Orang-orang yang proaktif adalah orang-orang yang mau dan mampu Kita
tidak hanya dapat diam dan menyalahkan kondisi atas keuangan kita pada orang
lain: orang tua kita, pasangan kita, saudara-saudara kita, tempat kerja kita
dan lain sebagainya. Jika saat ini pendapatan kita dirasa kurang cukup, bukan
berarti kita harus menyalahkan perusahaan kita, atau bisnis kita. Orang yang
bersikap proaktif akan memikirkan bagaimana cara meningkatkan pendapatan?
Bagaimana cara mengelola keuangan agar dapat membeli tujuan-tujuan keuangannya
dan lain sebagainya.
Ciri-ciri
orang proaktif adalah bahasa yang mereka gunakan. Seorang proaktif akan
menggunakan kata-kata seperti saya mau, saya bisa, saya akan, saya mampu, saya
lebih memilih dan lainnya.
Kebiasaan
kedua adalah Merujuk pada Tujuan (Begin with The End In Mind).
1. Pernahkah Anda bertanya
pada anak-anak, besok besar ingin menjadi apa?
2. Pernahkan Anda bertanya
atau ditanya berapa target penjualan tahun ini?
3. Pernahkah Anda bertanya
nanti desain rumahnya seperti apa?
Kebiasaan yang
ke 2 didasarkan oleh imajinasi, kemampuan untuk melihat sesuatu yang ada
dipikiran Anda yang belum dapat dilihat oleh mata Anda. Ketika seseorang
membayangkan sesuatu yang positif dan bergerak ke arah kesuksesan, biasanya
orang itu akan mendapatkan apa yang ada di pikirannya. Seperti hukum The
Secrets.
Percaya atau tidak segala sesuatu dibangun
dua kali, pertama di dalam pikiran, kedua di dalam wujud fisik. Misal seorang
pemilik usaha makanan (resto) membayangkan bahwa nantinya dia akan memiliki
banyak cabang yang tersebar di Indonesia. Berdasarkan bayangan tersebut,
pemilik resto memikirkan bagaimana sistemnya, bagaimana strategi untuk
membesarkan resto dan lain sebagainya. Pemilk resto tersebut setelah membangun
kesuksesan di dalam pikiran, Beliau juga mewujudkannya.
Intinya Kita
harus membuat tujuan pribadi. Apa yang ingin kita dapatkan? Apa yang ingin kita
capai? Dalam Ilmu perencanaan keuangan, dikenal dengan istilah: Apa tujuan
keuangan Anda? Setelah itu buat rencana untuk mendapatkannya dan fokus bergerak
sesuai dengan tujuan.
#3 Prioritaskan yang Utama
Kebiasaan
ketiga adalah “Memprioritaskan yang Utama” (Put First Things First).
Pernahkah Anda kebingungan dalam pekerjaan? Terlalu banyak pekerjaan yang harus
diselesaikan, dalam waktu yang terbatas?
Cara yang harus dilakukan adalah membuat
prioritas. Bagi pekerjaan-pekerjaan utama yang harus diselesaikan segera.
Pekerjaan mana yang masih dapat ditunda. Selesaikan pekerjaan-pekerjaan utama
dengan segera.
#4 Berpikir Kemenangan Bersama
Kebiasaan
keempat adalah “Berpikir Kemenangan Bersama” (Think Win-Win) Berpikir
kemenengan bersama bukanlah ilmu yang dapat dikuasai dalam waktu singkat,
karena berpikir kemenangan bersama didasarkan pada karakter seseorang dalam
berinteraksi dan berkolaborasi.
memlih perilaku, mau
bergerak dan berubah
Sebagian dari kita seringkali di beri
pelajaran pada perbandingan dan kompetisi. Contoh: pendidikan mengajarkan kita
untuk bekerja sendiri, menjadi juara di dalam kelas. Pendidikan belum
mengajarkan kita untuk berkolaborasi untuk mendapatkan sesuatu yang lebih besar.
Seseorang yang
mampu berpikir kemenangan bersama memiliki tiga karakter utama yaitu: integritas,
kedewasaan dan berpikir berlimpah.
#5 Memahami sebelum Dipahami
Kebiasaan
kelima adalah: “Memahami sebelum Dipahami” (Seek First To Understand, Then To Be
Understood). Banyak orang belajar untuk berkomunikasi, berbicara di
depan umum, tetapi kebanyakan orang kesulitan untuk dapat mendengar dan
memahami orang lain
#6 Wujudkan Sinergi
Kebiasaan
keenam adalah: “Wujudkan Sinergi” (Synergize). Sinergi
mungkin kata yang sering diucapkan oleh para pemimpin (leader). Apa makna
sinergi? Sinergi adalah cara untuk menghasilkan alternatif ketiga (bukan
caraku, bukan caramu), melainkan cara ketiga yang lebih baik ketimbang cara
kita masing-masing.
Inti dari kata sinergi
adalah memanfaatkan perbedaan-perbedaan yang ada untuk mengatasi masalah dan
memanfaatkan peluang.
1. Pernahkah Anda
berdiskusi dengan rekan kerja atau teman dan berakhir ribut? Jika ya, dapat
diibaratkan dengan 1+1= 1/2.
2. Pernahkah Anda
berdiskusi dengan rekan kerja atau teman dan berakhir pada solusi yang lebih
menguntungkan? Jika ya, dapat diibaratkan dengan 1+1 = 1 ½ atau 2 atau 3.
Disinilah sinergi terbentuk.
#7 Mengasah Gergaji
Kebiasaan ketujuh
yaitu “Mengasah Gergaji” (Sharpen The Saw). Pernahkah Anda terbayang,
Anda mengasah gergaji? Mengasah gergaji menurut Dr. Stephen adalah
memaksimalkan kemampuan yang kita miliki dan menyeimbangkan fisik, social,
mental dan spiritual.
Sumber: 7 Kebiasaan Manusia yang Efektif dalam buku
berjudul The 7 Habits of Highly Effective People – Stephen R. Covey.
(finansialku.com)
Related Post:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar